Minggu, 09 November 2014


“ LAPORAN PRAKTIKUM FOTOSINTESIS MENGENAI PERCOBAAN INGENHOUSZ ”

D
I

S
U
S
U
N

Oleh : Kelompok Ovis Aries
KELAS XII.IPA.1

Syahrawati
St. Hardianti
Fitriani Salam
Ratnasari
Ridwansyah
Lia Aodia Arsyad
Ade Sukmayanti Nur



SMA NEGERI 01 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum biologi yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan tentang hasil dari percobaan ingenhousz yang membuktikan bahwa  dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2). Laporan ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang fotosintesis.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru bidang study biologi Ibu DIYAH MARLINA yang telah membimbing kami sehingga kami dapat melakukan percobaan Ingenhousz kali ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami harapkan demi lebih baiknya laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.



Gowa, 22 Oktober 2014

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG …………………………………………………………………...
B.      RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………..
C.      TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………………………...
D.      MANFAAT PENELITIAN ……………………………………………………………...
BAB II : LANDASAN TEORI
A.      PROSES FOTOSINTESIS ……………………………………………………………...
B.      TAHAP-TAHAP FOTOSINTESIS ……………………………………………………...
C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES FOTOSINTESIS…………..
BAB III : METODE PRAKTIKUM
A.      ALAT DAN BAHAN ………………………………………….………………………..
B.      CARA KERJA …………………………………………………………………………...
BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.      HASIL PENGAMATAN ………………………………………………………………...
B.      PEMBAHASAN ………………………………………………………………………....
BAB V : PENUTUP
A.      KESIMPULAN ………………………………………………………………………….
B.      SARAN ……………………………………………………………..………………....…
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Fotosintesis adalah proses biokimia yang melibatkan cahaya dan klorofil untuk menghasilkan senyawa kimia. Pengertian fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam penemuan fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya.

Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.


B.     RUMUSAN MASALAH

1.       Apakah fotosintesis menghasilkan oksigen dan membutuhkan cahaya ?
2.       Bagaimana pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

C.     TUJUAN PENELITIAN

1.     Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 dan membutuhkan cahaya.
2.   Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

D.     MANFAAT PENELITIAN
Agar kita dapat mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses fotosintesis.


BAB II
LANDASAN TEORI


A.      PROSES FOTOSINTESIS

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis yang berarti proses  pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan dari cahaya.

Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah.  Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.

Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.
 
B.     TAHAP – TAHAP FOTOSINTESIS

Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap.  Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 

a.       Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.

b.      Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.

Hasil akhir fotosintesis

Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.

Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.

Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.

C.     FAKTOR-FAKTOR  YANG MEMPENGARUHI PROSES FOTOSINTESIS

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9 bagian diantaranya :

1.       Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil.

2.       Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.

3.       Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.

4.       Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35 0 .

5.       Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat hidrogen.

6.       Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat  kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).

7.       Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung menutup. Akibatnya difusi karbondioksida dari udara terhambat.

8.       Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

9.       Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
 
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.     ALAT DAN BAHAN

1.       Air (secukupnya)
2.       Plastik gula (4 buah)
3.       Hidrila (secukupnya)
4.       Lidi
5.       Korek api
6.       Kresek (warna putih, hitam, dan merah)
7.       Tali rapia

B.     CARA KERJA

1.       Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, terutama hidrila.
1.       Masukkan hidrila ke dalam plastik gula, usahakan sama rata.
2.       Masukkan air secukupnya ke dalam plastik gula yang sudah berisi hidrila.
3.       Kemudian keseluruhan diikat dengan tali rapia, usahakan ada oksigen yang tersimpan dalam plastik.
 
4.       Setelah itu, Masukkan masing-masing plastik gula yang telah diikat ke dalam kresek dengan warna yang berbeda (1 plastik tidak perlu dimasukkan ke dalam kresek).
5.       Lalu jemur di bawah matahari atau pada suhu 37 C.
 
6.       Tunggu hingga mencapai waktu yang diinginkan.
7.       Amati banyaknya gelembung yang muncul.
8.       Setelah mencapai waktu yang diinginkan, gunakan korek api untuk membakar lidi.
9.       Kemudian tusuk plastik gula tepat dimana terdapat gelembung, lalu amati apa yang terjadi.
1.       Mencatat hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.     HASIL PENGAMATAN

Hidrila pada plastik yang tidak dimasukkan ke dalam kresek mulai mengeluarkan gelembung di menit ke 17. Selanjutnya, hidila tanpa kresek maupun hidrila yang dimasukkan ke dalam kresek, diteliti pada menit ke 20.

Hasil percobaan ke 4 hidrila pada plastik dalam kresek maupun tanpa kresek tersebut adalah sebagai berikut.

NO
PELINDUNG
GELEMBUNG
WADAH
1.
Tanpa kresek
Paling sedikit diantara hidrila lainnya.
Medium
2.
Kresek berwarna merah
Lebih banyak dibanding hidrila yang tidak menggunakan kresek.
Medium
3.
Kresek berwarna hitam
Paling banyak menghasilkan gelembung diantara hidrila lainnya
Medium
4.
Kresek berwarna putih
Lebih banyak dibanding hidrila pada kresek yang berwarna merah.
Large

 
B.     PEMBAHASAN

Nyala api yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung.

Dari hasil percobaan, semua hidrila dalam setiap plastik gula mengeluarkan gas oksigen.  Gas oksigen ini terkumpul sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari korek gas. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan menyalakan korek gas dan kemudian membakar lidi lalu menggunakan lidi tersebut untuk menangkap oksigen pada gelembung-gelembung. Tampak bahwa ternyata dalam gelembung tersebut ada nyala api. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya api pada gelembung berisi gas hasil dari fotosintesis.


BAB V
PENUTUP

A.     KESIMPULAN

ü  Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
ü  Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

B.     SARAN

Dalam praktikum ini, dibutuhkan alat media pembelajaran yang lebih lengkap dan menjamin kecepatan proses fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA
                                                            
Arhan. 2009. Laporan Pratikum Fotosintesis. (http://www.smartbekantan.blogspot.com)
Arhan. 2009. Percobaan Kecepatan Fotosintesis. (http://www.fithritime.blogspot.com)
http://www.contohlaporanpercobaaningenhousz.com






;;

By :
Free Blog Templates